Selasa, 24 November 2015

SINOPSIS FILM SOEKARNO

Menyibak Film Soekarno
Oleh : Linda Safitri

Film Soekarno merupakan film drama Indonesia karya Hanung Bramantyo. Film ini menceritakan tentang sejarah kemerdekaan Indonesia dengan tokoh utama Soekarno yang diperankan oleh Ario Bayu. Pada waktu kecil, Soekarno bernama Kusno. Karena sering sakit-sakitan, kemudian nama Kusno diganti oleh bapaknya dengan nama Soekarno. Nama ini terinspirasi dari nama tokoh Kurawa yang sesungguhnya berhati mulia yaitu Adipati Karna.
Pada masa kecil, Soekarno sempat menjalin “cinta monyet” dengan seorang gadis kecil dari Belanda bernama Mien Hessel. Akan tetapi, ayah Mien tidak menyetujui hubungan mereka. Sebab  ayah Mien menganggap bahwa Mien dan Soekarno tidak sederajat. Dari  sinilah rasa nasionalisme Soekarno tumbuh.
Beranjak dewasa, Soekarno mulai aktif di bidang politik. Pada umur 24 tahun Soekarno berhasil mengguncang podium. Akan tetapi, Soekarno harus dipenjara. Soekarno telah dituduh menghasut dan memberontak.
Di Bengkulu, Soekarno istirahat sejenak dari politik. Ia menjadi seorang guru di sebuah madrasah. Pada saat itulah hatinya mulai tertambat pada gadis muda bernama Fatmawati. Padahal Soekarno masih menjadi suami Inggit Garnasih, perempuan yang lebih tua 12 tahun dari Soekarno. Inggit adalah seorang istri yang selalu setia menemani Soekarno.
Di saat rumah tangga Soekarno diguncang masalah, persoalan politik semakin memanas. Pasukan Belanda yang berada di Bengkulu sempat akan memindahkan Soekarno ke Jawa untuk diasingkan ke Australia. Akan tetapi rencana tersebut gagal, sebab Jepang telah dahulu mendarat di Indonesia. Beberapa petinggi tentara Belanda dieksekusi oleh tentara Jepang.
Berbeda dengan Belanda, Jepang justru membantu Soekarno untuk dibawa kembali ke Jawa. Tujuan Jepang adalah memanfaatkan Soekarno untuk menarik hati rakyat agar mendukung program 3 A yaitu Jepang Cahaya Asia, Jepang Sahabat Asia, Jepang Pelindung Asia.
Di tengah situasi genting, Soekarno mengalami masalah rumah tangga. Ia ingin menikahi Fatmawati, akan tetapi tidak ingin menceraikan Inggit. Hingga akhirnya, Inggit mengalah dan meminta untuk diceraikan. Soekarno pun menikahi Fatmawati dan tidak lama kemudian ia digembirakan dengan lahirnya putra pertamanya yang diberi nama Guntur.
Saat Soekarno, Hatta, Syahrir dan beberapa tokoh “tua” masih mempertimbangkan beberapa hal, pada tanggal 15 Agustus 1945, para tokoh “muda” menculik Soekarno, Hatta dan Fatmawati ke Rengasdengklok.
Hatta dan Sjahrir, bersaing politik dengan Soekarno, mengingatkan bahwa Jepang tidak kalah bengisnya dibanding Belanda. Akan tetapi Soekarno mempunyai keyakinan, Jika mereka cerdik, mereka juga bisa memanfaatkan Jepang untuk meraih kemerdekaan. Hatta terpengaruh, tetapi sayangnya Syahrir tidak. Kelompok pemuda progresif pengikut Syahrir bahkan mencemooh Sukarno-Hatta sebagai kolaborator. Akan tetapi, hal itu tidak membuat keyakinan Soekarno goyah. Hingga pada akhirnya Jepang telah terbukti kalah.
Di Jakarta, Laksamana Maeda melaksanakan janji samurainya. Ia meminjamkan rumahnya sebagai tempat merumuskan naskah proklamasi yang diputuskan oleh tiga orang untuk menyusun naskah proklamasi yaitu Soekarno, Hatta dan Ahmad Soebardjo.
Tepat pada tanggal 17 Agustus 1945, di depan rumah Soekarno, Soekarno dan Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Upacara dimulai dengan sambutan singkat dari Soekarno yang dilanjutkan pembacaan naskah proklamasi dan pengibaran bendera merah putih dengan diiringi lagu Indonesia Raya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar